Kamis, 04 Februari 2010

kecewa seh ada,,,,,tp seharusnya tidak berlarut-larut,,,karena mungkin ini takdir,,,,

Senin, 01 Februari 2010

Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Take and Give Learning With Quiz, Ice Breaking and Bonus dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara

Oleh :
Nia Kurniawati
0607379

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2010

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju. Melalui pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas dicetak untuk menjadi motor penggerak kemajuan dan kemakmuran bangsa.
Indonesia sebagai negara yang berkembang terus berupaya untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, produktif, serta sehat jasmani dan rohani. Sesuai dengan pendidikan nasional tersebut dan selaras dengan tuntutan zaman maka peningkatan kualitas pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat urgen.
Proses pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu dilahirkan dalam lingkungan keluarga dilanjutkan dengan jenjang pendidikan formal, terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Di sekolah terjadi interaksi secara langsung antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik dalam suatu proses pembelajaran.
Refleksi keseluruhan dari pembelajaran ditunjukkan oleh prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Namun kenyataanya dalam belajar mengajar sesuai dengan tujuan tidaklah mudah. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering dijumpai beberapa masalah. Banyak dijumpai siswa dengan nilai rendah dalam sejumlah mata pelajaran. Prestasi belajar yang dicapai belum memuaskan mengingat masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah standar yang ditetapkan khususnya pada mata pelajaran bahasa arab dan pada bagian muhadatsah. Karena berbicara menggunakan bahasa asing adalah suatu hal yang sulit bagi kaum pemula. Tapi bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita.
Esensi bahasa adalah berbicara (berkomunikasi). “Bahasa merupakan fenomena yang membedakan manusia dari makhluk lain.” (Fahmi Hijazi, 1975: 1). Sedangkan menurut Ibnu Jidni (392 H) mendefinisikan bahwa ,“Bahasa adalah bunyi-bunyi yang dipakai oleh setiap kaum untuk menyatakan tujuan.” (Fahmi Hijazi, 2004: 3) Hal ini sejalan dengan pendapat (Mulyono, 2004: 7) yang mengatakan bahwa, “Bahasa adalah sebuah sistem komunikasi dengan bunyi yang berproses melalui organ pengucapan dan pendengaran antara anggota suatu masyarakaat yang diwariskan, serta memiliki makna konvensional dan arbitrer.”
Berbicara mengenai bahasa, maka erat kaitannya dengan kosakata (mufradat). Karena “kosakata merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa asing untuk dapat memperoleh kemahiran berkomunikasi dengan bahasa tersebut.” (Fuad Effendy, 2004: 96)
Begitu juga di dalam bahasa Arab, penguasaan kosakata merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Arab, khususnya dalam percakapan (Muhadatsah). Karena “Salah satu tujuan pengajaran bahasa Arab adalah siswa mampu bercakap-cakap (berbicara) dalam pembicaraan sehari-hari dengan berbahasa Arab dan membaca Al-Qur’an, dalam shalat dan do’a-do’a.” (Izzan, 2007:135)
Bahasa arab dipelajari siswa mulai dari dia memulai ibadah seperti shalat dan doa sehari-hari. Bahkan sejak di Taman Kanak-kanak (TK) sudah mulai dikenalkan hal-hal yang berhubungan dengan bahasa arab. Namun sudah menjadi gejala umum bahwa mata pelajaran bahasa arab kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Lebih parah dari itu, bahasa arab dianggap sebagai mata pelajaran yang sangat sulit karena sukar dipahami dan banyak hapalan.
Permasalahan lain yang sering terjadi adalah proses pembelajaran yang diterapkan guru kurang diperhatikan. Guru bahasa arab tidak memperhatikan bahwasanya didalam setiap proses pembelajaran, ada tiga komponen penting yang saling terkait satu dengan yang lain. Pertama, kurikulum yang berupa materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Kedua, proses yaitu bagaimana materi itu disampaikan kepada peserta didik. Ketiga, produk yang merupakan hasil dari proses pembelajaran. Ketiga aspek tersebut sama pentingnya karena merupakan satu kesatuan yang membentuk lingkungan pembelajaran. Satu permasalahan yang sering dihadapi adalah proses pengajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran, yaitu kurangnya pendekatan yang benar dan efektif dalam menjalankan proses pembelajaran.
Guru dalam mengajar harus benar-benar memperhatikan model pembelajaran yang akan digunakan. Guru harus bisa memilih apa yang efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini sering menimbulkan kesulitan karena guru terbiasa dengan model tertentu (ceramah). Kurikulum yang baik tidak akan bermanfaat jika ditunjang dengan model yang tepat. Pada umumnya seorang guru menggunakan model konvensional yang berpusat pada guru karena model ini mudah dilaksanakan, cepat dan murah.
Model pembelajaran yang dipakai guru akan berpengaruh pula terhadap cara belajar siswa, yang mana setiap siswa yang mempunyai cara belajar yang berbeda antar siswa satu dengan yang lain. Untuk itu model belajar yang dipilih sebaiknya model yang dapat mendorong siswa untuk aktif dan kreatif dalam belajar. Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran diskusi kelompok. Model ini akan mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar yang dapat menimbulkan interaksi antar guru dengan siswa.
Model pembelajaran diskusi kelompok mempunyai banyak tipe diantaranya model pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus model pembelajaran ini adalah salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar. Dalam model pembelajaran ini siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dan masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal, di sini siswa dilatih untuk bekerja sama.
Maka melalui model pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus ini diharapkan dapat memberikan yang lebih baik terhadap pengajaran kosa kata bahasa Arab siswa. Sehingga dapat melahirkan generasi yang dapat berbicara bahasa arab dengan baik dan benar.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas penulis terdorong untuk menyusun rancangan skripsi ini dengan judul “Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran ‘Take and Give Learning With Quiz, Ice Breaking and Bonus’ dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara.”

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: sudah menjadi gejala umum bahwa mata pelajaran Bahasa Arab kurang disukai oleh kebanyakan siswa, selain itu pandangan terhadap pelajaran Bahasa Arab yang merupakan pelajaran yang sulit dan banyak hapalan masih dirasa oleh sebagian besar siswa, proses pengajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran, yaitu kurangnya pendekatan yang benar dan efektif dalam proses pembelajaran untuk itu guru harus benar-benar memilih metode yang tepat dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu, sikap belajar siswa yang berbeda untuk beraksi atau merespon sesuatu informasi dalam bentuk positif dan negatif, senang atau tidak senang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

1. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah pada tujuan, maka peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini sehingga tidak terlalu luas dan sesuai dengan kemampuan peneliti. Penelitian ini peneliti batasi pada penggunaan metode pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan yang sesuai dengan model penelitian, maka penulis menyusun rumusan masalahnya sebagai berikut :
a. Bagaimana kemampuan berbicara bahasa Arab siswa kelas X SMA PGII 2 Bandung Tahun Ajaran 2009-2010 sebelum menggunakan metode pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus?
b. Bagaimana kemampuan berbicara bahasa Arab siswa kelas X SMA PGII 2 Bandung Tahun Ajaran 2009-2010 setelah menggunakan metode pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus?
c. Apakah penggunan metode take and give learning with quiz, ice breaking and bonus dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab siswa kelas X SMA PGII 2 Bandung Tahun Ajaran 2009-2010?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kemampuan berbicara bahasa Arab siswa kelas X SMA PGII 2 Bandung Tahun Ajaran 2009-2010 sebelum menggunakan metode pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus.
b. Untuk mengetahui kemampuan berbicara bahasa Arab siswa kelas X SMA PGII 2 Bandung Tahun Ajaran 2009-2010 setelah menggunakan metode pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus.
c. Untuk mengetahui efektifitas penggunan metode take and give learning with quiz, ice breaking and bonus terhadap peningkatan kemampuan berbicara bahasa Arab siswa kelas X SMA PGII 2 Bandung Tahun Ajaran 2009-2010.

2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi peneliti
Pembahasan ini mungkin menjadi pengetahuan gambaran yang jelas tentang tingkatan kemampuan berbicara bagi siswa.
b. Bagi guru
Sebagai suatu masukan untuk menerapkan model yang tepat dalam proses pembelajaran Bahasa Arab.
c. Bagi siswa
Dapat merasakan inovasi dalam pembelajaran bahasa Arab.

D. KERANGKA PEMIKIRAN
Peneliti berusaha mempermudah penelitian ini, sehingga tujuan yang peneliti harapkan dapat tercapai dengan baik. Oleh sebab itu, berkaitan dengan kerangka pemikiran ini, peneliti cantumkan definisi operasional variabel penelitian dan definisi/penjelasan istilah.

1. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel X adalah penggunaan model pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus (variable bebas) dan variabel Y adalah kemampuan berbicara bahasa Arab (variable terikat). Definisi tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut :
r
x------>y


Keterangan :
X = Variabel bebas
Y = Variabel terikat
r = Koefisien korelasi

2. Definisi atau Penjelasan Istilah
Agar tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam menafsirkan istilah yang ada pada judul penelitian ini, penulis merasa perlu menjelaskan istilah judul tersebut, sehingga diharapkan adanya persepsi yang sama terhadap masalah penelitian antara penulis dengan pembaca.
Adapun istilah yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Efektifitas
“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”. (Hidayat :1986)
“Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif ”( Schemerhon John R. Jr.1986:35)
b. Take and Give learning with quiz (mengambil dan memberi pembelajaran
dengan quiz).
Take and give secara bahasa mempunyai arti mengambil dan memberi, maksud take and give dalam model pembelajaran ini adalah dimana siswa mengambil dan memberi pelajaran pada siswa yang lainnya. “beberapa ahli percaya bahwa suatu mata pelajaran benar-benar dikuasai banyak apabila peserta didik mampu mengajarkan pada peserta lain. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baik pada waktu yang sama saat ia menjadi narasumber bagi yang lain. Strategi berikut juga memberikan kepada pengajar tambahan-tambahan apabila mengajar dilakukan oleh peserta didik” (Melvin silberman, active learning 101 strategi pembelajaran aktif)
sedangkan quiz menurut Melvin silberman dalam bukunya active learning 101 startegi pembelajaran aktif adalah ”tekhnik meningkatkan kemampuan tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan”.

c. Ice breaking
Ice Breaking adalah padanan dua kata Inggris yang mengandung makna “memecah es”. Istilah ini sering dipakai dalam training dengan maksud menghilangkan kebekuan-kebekuan di antara peserta latihan, sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya. jika dikaitkan dengan model pembelajaran tehnik ini dapat memecah kebekuan suasana dikelas (Melvin silberman : 2009).


d. Bonus
Bonus adalah hadiah atau tambahan, jelasnya sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau perangsang ( kamus besar bahasa Indonesia online).

e. Kemampuan Berbicara
Kemampuan Berbicara adalah kemampuan mengucapkan kata-kata dalam mengungkapkan dan menyampaikan pikiran, pendapat dan perasaan. (Juniawati, 2001: 6)

E. ASUMSI
Dari judul yang peneliti ajukan, maka yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Sehubungan dengan hal tersebut, maka yang menjadi asumsi dalam penelitian ini adalah:
1. Kemampuan berbicara siswa yang berbeda sehingga dibutuhkan pengajaran yang variatif
2. Motivasi belajar siswa yang berbeda-beda
3. Diperlukannya metode yang tepat untuk menarik respon siswa dalam pembelajaran

F. HIPOTESIS
Berpijak pada asumsi penelitian, maka Peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1. Ho = X1 = X2, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus terhadap kemampuan berbicara bahasa Arab siswa.
2. Ha = X1 ≠ X2, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran take and give learning with quiz, ice breaking and bonus terhadap kemampuan berbicara bahasa Arab siswa.

G. Objek dan Metode Penelitian
1. Objek penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA PGII 2 Bandung. Karena penulis beranggapan bahwa SMA PGII 2 Bandung mempunyai sarana yang sesuai serta lingkungan sekolah pun memadai untuk di gunakan sebagai tempat penelitian.

b. Populasi dan sampel
Populasi penelitian ini adalah siswa SMA PGII 2 Bandung kelas X, mengingat cukup besar maka dalam penelitian tersebut diambil sebagai sampel yang di harapkan dapat mewakili dari populasi yang ada.
Sampel yang digunakan adalah sampel random yaitu 20-25% dari populasi yang ada, hal ini berdasarkan pendapat Suharsimi (1998:120), yang menyatakan bahwa “Jika populasi yang akan mengambil lebih dari 100, maka dapat diambil sampel antara 10-15% atau 20-25%”.

2. Metode dan Desain Penelitian
a. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pemilihan metode ini disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, yaitu menguji penggunaan metode take and give learning with quiz, ice breaking and bonus dalam pembelajaran berbicara.

b. Alat Pengumpulan Data dan Desain Penelitian
Alat pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah melakukan observasi, wawancara, angket dan instrument. Desain eksperimen yang digunakan yaitu rancangan pre test dan post test. Dalam penelitian ini observasi dilakukan sebanyak 2X sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Apabila dilihat dari bagan adalah sebagai berikut:

p1xp2

Keterangan:
P1= sebelum eksperimen
P2= sesudah eksperimen

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi Hijazi, Mahmud. (2004). Pengantar Linguistik. PSIBA Press: Bandung.

Fuad Effendy, Ahmad. (2004). Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Misykat: Malang.

Ibrahim, R, dkk (2002). Kurikulum Pembelajaran. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan: Bumi Siliwangi

Izzan, Ahmad (2007). Metodologi Pembelajaran bahasa Arab. Humaniora: Bandung.

Silberman, Melvin (2009). Active learning 101 strategi pembelajaran aktif.

Syaodih Sukmadinata, Nana (2008). Model Penelitian Pendidikan. Rosda: Bandung.

Syaripudin, Tatang (2006). Landasan Pendidikan. Sun Koordinator MKDP Landasan Pendidikan FIP UPI: Bandung.

Suherman, A. (2009). Buku Ajar Mata Kuliah Taujih Risalah Ilmiah Pendidikan Bahasa Arab Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/14/model-pembelajaran-take-and-give

http://www.learningwithme.com

www.andragogi.com